All aBout Cinta

Love , cinta, liebe , atau menjadi deretan huruf apa pun ia dan dalam bahasa apa pun, selalu saja indah dan asyik untuk dibicarakan. Iya nggak sih? Bo'ong banget kalo kamu sampe menggelengkan kepala. Bahkan topik inilah yang paling universal untuk dibicarakan atau pun dinikmati. Apalagi untuk para remaja di facebook, kayak nggak ada tema lain yang mendominasi pembicaraan selain love and love mulu. Iya apa iya ?

Cinta emang indah dan nikmat untuk dibicarakan atau pun dirasakan. Cinta ternyata ibarat dua sisi mata pisau yang tajam. Bila tak benar menggunakannya bukan tak mungkin kita malah akan terluka karenanya. Seperti kata Kahlil Gibran neh bahwa di balik sayap indah cinta, waspadalah ada terselip sebilah pisau tajam untuk mencabikmu. Ciee ?

Ketika kita jatuh cinta, dunia terasa indah dan berbunga-bunga. Kita jadi rajin ke sekolah, rajin ke kantor, suka tersenyum, nyapa kiri-kanan, dan sebagainya. Tapi semua itu akan berubah manakala kita ngedapetin orang yang kita cintai dengan tulus, ternyata tidak membalas cintamu. Hiks ...? Langit seakan runtuh. Emang enak bertepuk sebelah tangan ? Kamu pun merasa jadi orang paling merana sedunia dan sesekali terbayang gimana caranya gantung diri di pohon tomat. Tapi apa iya sih, cinta cuma sebatas itu?

What is love?
Apa itu cinta ? Bila ada sepuluh orang bertanya seperti ini, maka akan ada sepuluh jawaban pula yang bakal disodorkan. Bahkan para filosofi dan pemikir dari jaman baheula hingga jaman naruto masih pada kebingungan untuk mendefinisikan tentang cinta. Ada yang bilang, cinta tidak untuk didefinisikan, karena it's all about feeling (duilee.. sampe segitunya) Tapi ada satu hal yang harus sama-sama kita sepakati, bahwa semua makluk hidup pasti memiliki rasa cinta. Induk ayam saja rela mengais-ngais tanah demi mendapat seekor cacing demi disuapkannya pada mulut anaknya. Belum lagi kalo kamu berusaha mendekati anak ayam yang masih imut, jangan salahkan bila kamu bakal diterjang sama induknya. Semua itu karena dorongan naluri, rasa cinta.

Apalagi yang namanya manusia, keberadaan naluri mencintai dan dicintai ini sudah built-up diberi dari sononya. Karena rasa ini adalah perwujudan dari naluri mempertahankan jenis atau bahasa kerennya, gharizah nau' . Bisa kamu bayangkan bila seorang suami tidak mencintai istri dan anaknya, maka ia tak akan mau bersusah payah bekerja mencari nafkah. Begitu juga seorang ibu, tanpa cinta tak mau ia merasakan lelahnya mengandung sembilan bulan lamanya, sekitnya melahirkan dengan nyawa sebagai taruhannya, menyusui hingga dua tahun, dan mendidik serta membesarkan anak-anaknya.

Bila kita mau menoleh pada hal lain barang sejenak, akan kita dapati matahari yang bersinar tanpa syarat ke bumi, hujan pun turun untuk membasahi ladang yang gersang, dan tanah yang masih juga menumbuhkan tanaman buat manusia. Semua itu terjadi dengan begitu teratur, begitu indah, dan begitu setia. Dari siapa coba ? Tentu dari Yang Maha Memiliki Cinta itu sendiri yaitu Allah Subhanahu Wata'ala.

Perwujudan cinta
Lalu bagaimana dengan kita ? Dengan apa kita harus membalas semua rasa cinta yang pernah, sedang, dan akan terus kita rasakan hingga akhir hayat kita ? Ada pepatah yang mengatakan kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Kamu pasti tahu dong, beda panjang jalan dan galah. Jauh banget kan ? Kalau kasih ibu saja sepanjang itu, lalu bagaimana dengan kasih dan cinta Muhammad saw. pada umatnya ? Lalu bagaimana dengan cinta Allah SWT pada kita ? Sungguh, seandainya seluruh pohon di bumi ini dijadikan pena dan air laut sebagai tintanya tetap tak bisa melukiskan sedalam dan sejauh apa cinta Allah pada kita.

Pernahkah kita merasakan dengan sadar cinta Allah dalam setiap tarikan dan hembusan nafas ? Dalam setiap langkah yang kita buat, dalam setiap detik waktu yang terlewat, pernahkah itu kita sadari ? Semua itu ibarat matahari, yang karena terbiasanya kita dengan sinarnya kita jadi lupa pada jasanya. Bayangkan bila sedetik saja Allah menarik pasokan oksigen untuk kita hirup, makhluk seisi dunia bisa kelabakan. Tapi Allah begitu sayang dan cinta terhadap kita sehingga tak peduli orang yang durhaka terhadapNya juga diberi pasokan oksigen yang sama dengan mereka yang taat. Meski tentunya ada konsekuensi juga kan ? Mereka yang taat jelas tempatnya; surga, begitu pun dengan yang jahat sudah ditentukan tempatnya; neraka.

Pernah nggak kamu dicintai oleh orang lain yang begitu tulus mencintaimu tanpa pamrih ? Apa yang ingin kamu lakukan ? Kamu pasti berusaha membalas ketulusannya dan berusaha mencintainya dengan tulus pula. Lalu, bagaimana dengan membalas ketulusan Allah dan rasulNya yang sudah begitu mencintai kita tanpa pamrih ? Yaitu dengan berusaha menjalankan perintaNya dan menjauhi laranganNya.

BTW, kalo kamu sedang jatuh cinta, apa sih yang akan kamu lakukan demi si dia ? Kalo si dia nggak suka liat kamu pakai baju merah, pasti kamu nggak bakal pakai baju itu demi menyenangkan hatinya meski sebetulnya kamu setengah mati suka warna merah. Jika si dia suka banget makan bakso kamu pasti berusaha setengah mati bisa mentraktirnya makan bakso meski kamu lagi kanker alias kantong kering. Kenapa bisa begitu ? Karena cinta identik dengan ketaatan. Identik dengan keinginan untuk membahagiakan. Itu pulalah yang ingin kita lakukan bila ingin membalas cinta Allah dan RasulNya. Wajar dan sangat adil kan ?

Bentuk Riilnya?
Ketika kita melaksanakan sholat lima waktu dan puasa Ramadhan, artinya kita sedang melakukan sebentuk bukti riil cinta kepadaNya. Tapi itu belum cukup, karena Islam bukan hanya agama ritual saja. Ketika kamu menutup aurat, kamu melakukannya karena cinta. Ketika kita patuh dan sopan pada orang tua, sayang pada yang lebih muda, ringan tangan pada saat orang lain membutuhkanmu, bersedia mendengar keluh kesah kesedihan teman yang lagi durundung duka, itu semua juga sebagian bukti cinta.

Ketika kamu menasihati temanmu untuk tidak berpacaran dan tidak suka membolos, itu juga bukti cinta. Ketika kamu tahu menjalankan syariat Islam adalah wajib dan kamu mendakwahkannya pada yang lain, itu juga bentuk cinta. Bahkan tersenyum pun (asal bukan senyum yang TP alias tebar pesona yah) itu juga bentuk kecintaan kita pada sesama. Jangan mentang-mentang kamu udah ngaji duluan, lalu merasa sok bener sendiri tanpa mau membagi cintamu itu dengan mendakwahkannya. Emang surga milik kamu sendiri ? Nggak kan? Alangkah enaknya surga itu bila kita bisa menghuninya beramai-ramai. Bukankah kamu lebih suka rumahmu didatangi banyak temanmu daripada bengong sendirian nggak ada yang diajak ngomong. Tul nggak?

Cuekin aja kalo ada temanmu yang suka becanda bilang : Enak lho masuk neraka bisa ketemu bintang film macam Britney Spears, J-Lo, Mas Nunu alias Keanu Reeves or Brandon Lee. Anggap saja mereka adalah orang-orang yang membutuhkan sentuhan cintamu dalam bentuk dakwah, amar makruf nahi munkar . Jangan benci mereka dan jangan pula dijauhi. Sentuh akal dan perasaannya sehingga mereka dapat memperoleh hidayah.

Karena cinta
Yup, benar sekali bahwa semua kejadian di dunia ini tidak pernah terlepas dari yang namanya cinta. Mulai dari nongolnya kamu di dunia ini adalah hasil pertautan cinta ibu-bapakmu sampai kamu bisa beriman dan berislam hingga hari ini juga karena cintanya Rasul terhadap umatnya, juga cinta Allah terhadap hambaNya. Cinta bukan melulu Tejo yang naksir Surti, tidak selalu sang putri yang menunggu pangeran idaman datang meminang. Tapi cinta adalah kehidupan itu sendiri.

Pernahkah kamu menikmati setiap aliran cinta yang merambati tubuhmu di saat kamu menarik nafas segar di pagi hari, merasakan sejuknya embun yang menetes di wajahmu, dan bugarnya badan untuk memulai beraktivitas? Bila belum, cobalah. Pejamkan matamu dan rilekskan pikiranmu. Maka biarkan ada yang bening mengaliri sanubarimu. Oksigen yang terhirup, embun yang lembut, sinar mentari yang hangat, tubuh yang sehat, iman yang kuat dan pikiran yang mantap, itu semua ada karena cinta.
Jadi bukan Afgan saja yang bisa menyenandungkan Karena Cinta, kita juga bisa. Karena memang setiap detil kehidupan ini terjadi, semua karena cinta. So, kamu-kamu udah pada ngeh kan, bahwa cinta bukan melulu seperti yang kamu pahami selama ini, sekadar hubungan taksir-menaksir antar lawan jenis.

Cinta ternyata bisa begitu luas dan indah. Semoga melalui tulisan ini dengan semua hal tentang cinta, bisa membuka hati dan pikiranmu tentang makna cinta itu sendiri. Sehingga kamu pun bisa melangkah dengan mantap di kehidupan dengan menaburkan sebanyak mungkin cinta kepada sesama. Bukan cinta sempit yang sulit dibedakan dengan nafsu, tapi lebih mengarahkan arti cinta kepada kebenaran itu sendiri, yakni Al-Islam. Agama yang selama ini menjadi pilihan hidup kita. Nggak berlebihan kan ? Bahkan tulisan ini pun dibuat juga karena cintaku pada kamu, sang calon pemegang tongkat estafet dakwah di masa depan. Sungguh, betapa indah dan ringan semua hal bila kita mendasarkannya karena cinta. Yakinlah

Baca Selengkapnya......

Kenali Stress Dengan Benar

Setiap orang pasti pernah merasakan stres, tapi tidak semua orang dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Stres memiliki sumber yang tidak sama karena setiap orang memiliki ketahanan emosi yang berbeda ketika dihadapi dengan berbagai masalah. Begitu kita mampu memetakan stres maka dengan mudah menemukan jalan keluarnya.

Stres akan selalu berdampak buruk bagi kita. Untuk memahami ini, kita dapat menggunakan analogi alunan musik. Jika alunan musiknya lembut, maka bisa jadi kita menganggapnya musik tersebut sangat menenangkan. Tapi ketika kita diberi hentakan musik yang kencang, kita baru bisa mengatakan bahwa musik ini memekakan telinga. Hal serupa juga diterapkan pada stres.

Ketika level stres masih ringan maka kita bisa mengartikannya sebagai proses pematangan diri. Tapi begitu kita putus asa, maka penyebab stres akan kita sebut sebagai kehancuran. Tapi ibarat mendengarkan musik yang kita perlukan adalah manajemen emosi. Bagaimana membuat emosi kita bisa sejalan dengan logika untuk mengantarkan kita jalan keluar, karena setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.

Sumber stres ada di mana-mana, jadi kita tidak bisa menghindarinya. Tidak sepenuhnya benar, karena jika kita mengetahui tujuan hidup kita maka kita tidak dengan mudah menyerah dengan masalah yang dihadapi.

Pilih cara paling populer atau yang banyak digunakan orang untuk keluar dari masalah. Menyelesaikan masalah tidak bisa menggunakan ilmu universalitas. Karena setiap manusia dilahirkan dengan keunikan masing-masing maka cara kita meresponi masalah yang ada pun akan berbeda. Maka yang perlu kita lakukan adalah mengenali diri sendiri untuk kemudian memahami bagaimana memetakan masalah sesuai kepekaan kita.

Stres akan disebut sebagai stres ketika kita menunjukkan gejala-gejala kelabilan emosi. Tidak selamanya hal itu benar, karena terkadang kita melakukan pengingkaran pada saat kita sedang dihadapkan pada satu masalah. Pengingkaran inilah yang kemudian menumpuk menjadi masalah psikologis yang sangat mungkin mengganggu kesehatan fisik kita. Untuk itu, sekecil apapun masalah yang kita hadapi, jujurlah pada diri sendiri dan temukanlah jalan keluarnya dengan keberanian. Karena menghadapi masalah adalah hal yang wajar bagi setiap manusia.

Jika belum sampai pada level gangguan psikologis, tidak perlu khawatir. Tanpa kita sadari, stres ringan pun bisa memengaruhi kebugaran tubuh. Pertanda seperti sakit kepala atau asam lambung yang naik tiba-tiba, sering kali kita anggap sebagai penyakit biasa. Padahal tubuh akan bereaksi mana kala emosi kita tidak stabil. Untuk itu, jangan pernah anggap remeh bahasa tubuh kita.

Sumber : "The Stress Solution", Buku karya Lyle H. Miller, PhD dan Alma Dell Smith, PhD
Baca Selengkapnya......