Mengukur ideal berat badan

Ada banyak cara untuk mendeteksi berat tubuh ideal. Namun, dunia kedokteran di Indonesia mempunyai rujukan sistem pengukuran berat badan ideal, yakni dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Cara menghitungnya mudah, IMT diukur dari berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.

Untuk mudahnya, ambil contoh, Sebut saja namanya Sutondo . Dia memiliki berat badan 75 kilogram. Adapun tinggi badannya hanya 150 sentimeter atau 1,5 meter. Apakah berat badan Sutondo saat ini sudah ideal ? Mari kita simak hitungan IMT berikut ini :

Berat badan Sutondo 75 kg dibagi dengan 2,25. Angka 2,25 adalah hasil kuadrat dari tinggi badan Sutondo 1,5 m. Hasilnya 33,33. “Dengan berat 75 kg, Sutondo berarti telah mengalami obesitas berat, Lho . . . . . kok bisa ?

Dunia medis rupanya telah menetapkan batasan untuk menandakan kondisi tubuh seseorang. Bila hasil yang diperoleh menunjukkan Angka antara 18,5 hingga 23 berarti berat badan Anda normal atau ideal. Adapun bila hasil menunjukkan angka 23 hingga 25, Anda sudah kegemukan. Angka 25 hingga 27 termasuk obesitas ringan, 27 hingga 30 disebut obesitas sedang, sementara IMT Sutondo sudah di atas 30. Artinya Sutondo obesitas berat.

Ada juga cara yang lain menentukan seseorang mengalami obesitas atau tidak, yaitu dengan mengukur lingkar pinggang. Lingkar pinggang ini jadi tolak ukur karena seseorang yang mengalami kegemukan pasti diikuti penimbunan lemak di sekitar pinggang. Normalnya, ukuran lingkar pinggang wanita tak boleh lebih dari 80 cm, sedangkan pria tak melebihi 90 cm.

Mengukur obesitas dengan lingkar pinggang juga berguna untuk mengetahui sindrom metabolik, yaitu kemungkinan seseorang mengalami kondisi tertentu. Antara lain, kadar gula darah tinggi, kadar trighserida darah tinggi, hipertensi, dan serangan jantung.

(sumber: http://tienra.wordpress.com)
Baca Selengkapnya......